Tegartia's Blog

Desember 14, 2009

Psikologi secara umum

Filed under: Tugas Kuliah — Tag:, , , , — tegartia @ 12:28 am

Secara etimologi, psikologi berasal dari kata Yunani ”psyche” yang artinya jiwa dan logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi psikologi berarti “ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya”.

Dan juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai yang kompleks. Perilaku manusia ada yang disadari, namun ada pula yang tidak disadari, dan perilaku yang ditampilkan seseorang dapat bersumber dari luar ataupun dari dalam dirinya sendiri.

Defiisi yang lebih lengkap tentang psikologi adalah sebagai kajian yang saintifik tentang tingkah laku dan proses mental suati organisme. Saintifik bermakna kajian yang dilakukan dan data yang dikumpulkan mengikuti prosedur yang sistematik. Walaupun kaedahsaintifik di ikuti,ahli-ahli psikologi perlu membuat berbagai inferen aau tafsiran berdasarkan temuan yang di peroleh. Ini dikarenakan sunjek yang dikaji adalah hewan dan manusia dan tidak seperti sesuatu sel(seperti kajian didalam kajiam biologi) atau bahan kimia(seperti dalam kajiam kimia) yang secara perbandingan lebih stabil. Manakala mengkaji tingkah laku hewan atau manusia memang sukar dan perli kerap membuat inferen atau tafsiran.

Pengertian proses mental adalah daya hidup rohaniah yang brsifat abstrak yang menjadi penggerak dan pengatur bagi seklian perbuatan-perbuatan yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi(personal behavior) dari hewan tingkat tinggi hingga manusia. Perbuatan pribadi adalah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah dan sosial.

Aliran-aliran dalam Psikologi:

  1. Psikoanalis, fokus aliran ini adalah totalitas kepribadian manusia bukan pada bagian-bagiannya yang terpisah. Menurut aliran ini perilaku manusia dianggap sebagai hasil interaksi sub sistim dalam kepribadian manusia, yaitu:

a) Id

b) Ego

c) Super ego

  1. Behaviorisme
  2. Psikologi Kognitif
  3. Psikologi Humanistik

Contoh konkrit adalah pendidikan untuk anak-anak yang normal dengan anak-anak yang Autis dibedakan, karena hal tersebut disesuaikan dengan perkembangan Psikologinya masing-masing.

  1. Pengertian Psikologi secara khusus (Pendididkan Jasmani dan Olahraga)

Psikologi olahraga adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan pengalaman manusia berolahraga dalam interaksi dengan manusia lain dan dalam situasi-situasi sosial yang merangsangnya.

Psikologi olahraga mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi olahraga. Secara garis besar, ruang lingkup psikologi olahraga meliputi dua hal, yaitu belajar ketangkasan gerak dan unjuk laku.

Ilmu psikologi diterapkan pula ke dalam bidang olahraga yang lalu dikenal sebagai psikologi olahraga. Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan sebaik-baiknya tanpa adanya hambatan dan factor-faktor yang ada dalam kepribadiannya. Dengan kata lain, tujuan umum dari psikologi olahraga adalah untuk membantu seseorang agar dapat menampilkan prestasi optimal, yang lebih baik dari sebelumnya.

Contoh konkrit adalah seorang pelatih yang mempunyai pemain temperamental dengan pemain yang berpawakan kalem dan tenang, tentu cara melatih atau dalam memberikan instruksi jelas berbeda. Disesuaikan dengan keadaan dan tingkat emosinya.

Contoh lainnya yaitu seorang atlet atau pemain pada saat bertanding merasakan atmosfer yang berbeda, kadang bisa mempengaruhi kualitas permainannya, hasilnya pengaruh supporter memberikan sumbangsih yang besar. Kemudian berdampak pada hasil yang dicapai setelah bertanding, belum tentu atlet yang langganan juara bisa kembali menang, oleh karena itu Psikologi sangat erat kaitannya dengan Pendidikan Jasmani dan Olahraga.

  1. Kontribusi/sumbangan Ilmu Psikologi dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Penampilan atlet dalam mencapai prestasi merupakan komulasi seluruh potensi yang dimilikinya, salah satunya adalah potensi mental. Mental yang tegar, sama halnya dengan teknik dan fisik, akan didapat melalui latihan yang terencana, teratur, dan sistematis. Dalam membina aspek psikis atau mental atlet, pertama-tama perlu disadari bahwa setiap atlet harus dipandang secara individual, yang satu berbeda dengan yang lainnya. Untuk membantu mengenal profil setiap atlet, dapat dilakukan pemeriksaan psikologis, yang biasa dikenal dengan “psikotes”, dengan bantuan psikometri.

Profil psikologis atlet biasanya berupa gambaran kepribadian secara umum, potensi intelektual. dan fungsi daya pikimya yang dihubungkan dengan olahraga. Profil atlet pada umumnya tidak berubah banyak dari waktu ke waktu. Oleh karenanya, orang sering beranggapan bahwa calon atlet berbakat dapat ditelusun semata-mata dari profil psikologisnya. Anggapan semacam ini keliru, karena gambaran psikologis seseorang tidak menjamin keberhasilan atau kegagalannya dalam prestasi olahraga, karena banyak sekali faktor lain yang mempengaruhinya. Beberapa aspek psikologis dapat diperbaiki melalui latihan ketrampilan psikologis (diuraikan kemudian) yang terencana dan sistematis, yang pelaksanaannya sangat tergantung dari komitmen si atlet terhadap program tersebut.

Aspek-aspek Psikologis yang berperan dalam Olahraga

Penelitian ilmiah tentang kontribusi aspek psikologis dalam pencapaian prestasi menunjukkan bahwa semakin tinggi level kejuaraan, semakin besar kontribusi aspek psikologis. Berikut ini akan diuraikan beberapa masalah psikologis yang paling sering timbul di kalangan olahraga, khususnya dalam kaitannya dengan pertandingan dan masa latihan.

1. Berpikir Positif

2. Penetapan Sasaran

3. Motivasi

4. Emosi

5. Kecemasan dan Ketegangan

6. Kepercayaan Diri

7. Komunikasi

8. Konsentrasi

9. Evaluasi Diri

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Psikologi olahraga adalah ilmu yang mempelajari tentang kondisi psikologis terkait dengan kesiapan mental seorang atlet. Pembelajaran tentang ilmu psikologi olahraga saat ini mulai ditingkatkan mengingat pentingnya memperhatikan kesiapan mental para atlet di lapangan. Sebagai bagian dari pembelajaran terhadap kondisi psikologi atlet di lapangan, perlu ditekankan bahwa hal yang terpenting adalah memberikan motivasi untuk mencapai target yang diinginkan. Untuk meningkatkan prestasi atlet tentunya di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Muarifin,M.pd.2009.Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani Dan Olahraga.Malang:Universitas negeri malang(UM PRESS)

www.Pelopor Psikologi Olahraga Di Indonesia .com

www.mod.com

www.Pengertian Psikologi Olahraga.com

www.Sejarah Psikologi Olahraga.com



Tinggalkan sebuah Komentar »

Belum ada komentar.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.